Dulu, kala pertama bertemu
di ujung hatiku ada getar itu
Dulu, kala pertama menyapa
ada degupan kencang di jantungku
Dulu, kala pertama bercakap
ada getaran halus di dadaku
Dulu, kala pertama menggoda
ada rasa yang tak terbahasa
Dulu, kala pertama merasa ada
ada rasa bahwa aku akan kecewa
Dulu, kala pertama bercanda
ada duka dalam asa
Dulu, kala pertama menatap mata
ada cinta yang kurasa
Dulu, kala pertama mengucap cinta
ada sesal dalam hati
Kini, kala cinta telah terendap
ada rasa menggugah jiwa
Kini, kala rasa mulai terbaca
ada ketakutan tiada bisa meraihnya
Kini, kala ketakutan mulai meraja lela
ada cinta tak terkata
Kini, ketika kau telah jauh
ada rindu di ujung waktu
Kini, ketika kau bersanding dengannya
ada kecewa bercampur bahagia
Melihatmu dengan gaun putih itu
menjadi sosok lain
jauh lebih teduh dari biasanya
Ketika cincin itu melingkar di jarimu
ada batas yang memisahkan
kau bukan milik siapa-siapa
kau adalah miliknya,...
selamat berbahagia
terucap dari lubuk hati yang paling dalam
Barokallahu laka wa baroka alaika
sabtu, 3 September 2005
No comments:
Post a Comment