Wednesday, January 26, 2005

Kehilangan, Haruskah?!?


Pukulan berat bagi kita jika seandainya kita ditinggalkan oleh seseorang yang sangat berarti bagi kita, terlepas didalamnya apakah dia seorang teman, sahabat, orang tua, keluarga, saudara dan atau yang lainnya, pacar barangkali. Manusia diturunkan ke bumi oleh Sang Khalik memang seorang diri, tiada teman atau kawan yang mendampinginya. Tetapi apa yang terjadi ketika ia mulai menjalani hidup, sedikit demi sedikit alur hidupnya berubah menjadi sosok yang memiliki ketergantungan pada orang lain, dan itu yang menjadi titik pandangan saya saat ini.

Kemarin malam saya dan beberapa orang teman dekat saling menuturkan sifat positif dan negatif kami dalam pandangan satu sama lain. Satu hal yang menjadi daya tarik bagi saya adalah sifat ketergantungan terhadap orang lain, dengan kata lain tidak bisa hidup tanpa orang lain. Memang itu saya alami sendiri hingga kini, saya sering merasa sepi jika memang saya sendiri.

Beberapa hal dalam kehidupan psikologis saya alami tahun yang lalu, cukup berat memang ketika kita harus melepaskan seseorang yang sangat berarti bagi kita, terlepas mereka adalah orang-orang yang saya katakan diatas. Saya kehilangan banyak orang dalam hidup saya tahun itu, seorang kekasih, seorang sahabat, seseorang yang sudah saya anggap sebagai ibu sendiri dan terakhir seorang kakak senior yang dekat dan dia diterima sebagai pegawai negeri sehingga harus di tempatkan di Pulau Komodo, Flores nan jauh disana.

Kehilangan itu semuanya saya anggap sebagai sebuah pelajaran bahwa ada masanya dimana kita akan sangat membutuhkan seseorang untuk selalu ada disamping kita. Konklusinya saya pasti butuh orang lain untuk mendampingi, masalah kedekatan dan sejauh mana ia berada disekitar kita barulah itu merupakan suatu hal yang relatif. Sejauh mana seseorang bisa dekat dan masuk dalam kehidupan kita maka sejauh itu pula dia akan mempengaruhi hidup kita. Walau tidak jarang kadang mereka menjadi lebih dominan ketimban kita yang menjalani hidup kita sendiri, tapi tanpa mereka kita bukanlah apa-apa.

Wahai orang-orang tercinta yang ada dalam diriku dan hidupku, tetaplah bersemi seperti bunga yang mulai tumbuh di ujung musim semi ini,.... Karena aku akan selalu merindukan kalian.

Seraya menghela nafas, kuakhiri tulisan ini, sigh ....


No comments: