Monday, March 13, 2006

Sahabat, orang Dewasa versus Anak-anak

Tulisan ini terilhami dari sebuah status salah seorang temanku di messenger-nya. There is no true friendship, is it?.

Aaaargh, sebuah kalimat yang cukup membuatku jengah dan -jujur aja- cemberut. Tapi, apapun kalimat yang tertulis, tidak ada satupun kalimat yang dapat kuberikan untuk melukiskan ketidaksetujuanku atas hal itu. Itu sah-sah saja kan? dan setiap orang dapat mengungkapkan apa yang dia rasakan dan apa yang dia ingin ungkapkan.

Persahabatan, apa sih? makhluk macam apa lagi? beberapa opini yang kudapatkan dari kata ini. Salah satunya adalah sesuatu yang bisa memberi arti, dan kalimat pamungkas, tidak dapat dijabarkan dan atau dilukiskan dengan kata-kata.

Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, baru beberapa hari yang lalu ada seorang anak -usianya mungkin baru 12 atau 13 tahun- bertanya padaku. Om, punya sahabat g? berapa banyak? mereka ada dimana saja? terus ketemunya gimana? kok g bareng mereka?

Semua pertanyaan hanya dapat kujawab dengan sebuah sunggingan senyuman manis di ujung bibir ini. Dia kemudian menceritakan hal ihwal mengapa dia mengajukan hal seperti ini. Ternyata, dia memiliki beberapa sahabat yang sekarang sudah tidak bersamanya lagi, entah itu karena sudah berbeda kota, sudah berpindah sekolah, bahkan ada yang masih bersamanya.
Begitu bangganya seorang anak kecil terhadap sahabatnya, sementara kita yang sudah besar, masih pedulikah kita terhadap hal yang satu ini.

Pendewasaan yang dilalui memang bisa berawal dari banyak hal, bisa datang dari sudut-sudut ataupun sisi-sisi yang tidak kita sangka. Ya, begitulah kilah seorang teman diskusi yang baru saja terjadi tadi malam. Pertanyaan yang kemudian terjawab jauh sebelum pertanyaan itu muncul. Orang dewasa tidak memandang bahwa sebuah persahabatan berarti harus selalu bersama selama seumur hidupnya. Bawaan manusia yang semakin bertambah umurnya, maka semakin mereka menyederhanakan segala sesuatunya.

Jadi, model persahabatan seperti apa yang kita anut dan kita implementasikan?!?

7 comments:

Mang Roisz said...

saya juga sayang,...

sama sahabat saya :)

Rully said...

Lagi denger 2 album Bon Jovi (Bounce & Have A Nice Day). Ada lagu-lagu yang judulnya:

- Last Man Standing
- Story Of My Life
- Right Side Of Wrong
- I Am
- Welcome To Wherever You Are
- etc/dsb

Yah ... pokoknya:
- Have A Nice Day

andhinhz said...

hehehe...mungkin bener juga kalo yang namanya sahabat itu nggak harus selalu bareng ke mana2...
lebih penting lagi bagaimana posisinya di dalam hati...
saling percaya, menerima dan menghargai satu sama lain...
yah, gitu sih menurutku kang...=P

MF Creation said...

Tema sahabat ini menarik juga untuk dibicarakan dengan sahabat kita..

DI SINILAH TEMPAT SAHABAT!!!! said...

Masa' sih???? saya Khela bersahabat dengan orang yang usianya jauuuuuuuuh lebih tua dari saya mau tau??? klik aja sahabatkemaren.blogspot.com ato yang lebih jelas: benngawi.blogspot.com Ok???

Unknown said...

sahabat it ga ada yg bs nandingi kebaekan dan kejjrannya
shbat bgku.........
segalanya.......

Sandy57 said...

Persahabatan itu seperti mengencingi kaki sendiri.orang lain cuma bisa melihatnya,tapi cuma kita yg bisa merasakan hangatnya. hhe