Setidaknya Ramadhan masih tetap jadi bulan konsumtifisme para kaum Muslimin. Fenomena yang ada ini sudah sangat lama sekali terjadi, tradisi baju baru, celana baru, mungkin sudah biasa. Bahkan di sisi lain ada juga yang heboh dengan tradisi mobil baru.
Jauh dari fenomena tersebut, mungkin kita sebagai umat muslim sudah saatnya berpikir bahwa kita harus menjadi cerminan bagi umat yang lain, itu pun jika memang kita merasakan bahwa kita memiliki fungsi dalam tataran sosial hidup bermasyarakat.
Saya hanyalah orang yang bodoh dan hanya bisa sebatas tataran dialektika. Maaf, bukan hati ingin memberikan kursus atau pelajaran berenang pada seekor itik. Tapi ini hanya opini yang ada dalam alam fikir saya saja.
Toh, begitulah nyatanya.
hmmm,...
2 comments:
Yang lebih penting, "semangat baru" dalam berislam. Walau aku pribadi, tidak melarang bagi mereka yang memilih untuk membeli baju baru, celana baru, dll (mobil baru?). Kalau dengan cara itu, mereka bisa memperoleh "semangat baru" dalam berislam, menurutku gak salah juga.
Kalau masih mau terbuka tanpa terkena blogspammer, nyalain word verificationnya aja Isz.
setidaknya sampai saat ini belum terkena blogspammer, baru kemaren itu yang dua komentar,...
hmmm
Post a Comment